SABANGINFO.COM, Banda Aceh - Tim SILA menuju Kutaraja Bandar Aceh Darussalam. dari Arah Kuta mengikuti alur sungai Aceh yang indah. pada zaman dahulu kawasan krueng Aceh dipenuhi kapal-kapal dagang yang membeli lada dan berdagang dengan Kesultanan Aceh. Ahad (24/08/2025).
Tim tiba di Peulanggahan dan melewati makam Dan Mesjid Teungku Di Anjong. kemudian berjalan beberapa ratus meter menemukan lorong pinggir jalan dan menemukan sebuah makam era kesultanan Aceh Darussalam.
Nisan era kesultanan Aceh Darussalam era abad 16 M. Nisan ini terletak tidak jauh dari Mesjid Teungku Di Anjong Peulanggahan. Kawasan makam dann nisan ikut terkena dampak tsunami tahun 2004. Nisan terbuat dari batu Aceh dengan Inkripsi dan ukiran yang sangat menarik.
Kawasan pemakaman Qadhi Malikul Adil sudah diteliti oleh peneliti Perancis Ludvic Kalus dan Claude Guillot dan dimuat majalah Archipel. namun sayang sedikit yang mengetahui tentang Makam Qadhi Al Qudah Qadhi Malikul Adil dikawasan ini. Dalam Foto Belanda juga terdapat Foto Rumoh Teuku Qadhi Malikul Adil di Gampong Jawa. yang oleh Belanda disebutkan Teuku Kali Malikon Adee.
Ketua SILA Muammar Al Farisi menjelaskan bahwa "Pada Zaman kesultanan Qadi Al Qudah adalah Rajanya para Qadhi. gelar ini hanya diberikan kepada tokoh yang alim ilmu Agama dan dunia dan tokoh hebat pada zamannya. gelar lengkapnya adalah Rajanya Para Qadhi, Qadhi Al Qudah Qadhi Malik Al Adil. Namun lidah orang Aceh menyebutnya dengan Teungku Qadhi Malikon Adee".
Pada masa Sultan Iskandar Muda memimpin Peran Qadhi Malikul Adil sangat menonjol. dalam Acara besar selalu dihadiri oleh Qadhi Malikul Adil. Hikayat Meukuta Alam juga menceritakan kisah tentang Qadhi Malikul Adil ini.
Poteu neuyue seutot Teungku Qadi,
teuka hali sikutika
Teudong di yub peurakna seumah,
junjong kaliphah meukuta donya
(Sultan menyuruh memanggil Teungku Qadhi
langsung berdiri datang seketika
datang ke Peurakna Seumah
langsung menjunjung Kaliphah Mahkota Dunia).
Bustanussalatin juga menceritakan tokoh penting Sultan Iskandar Muda dalam acara kerajaan yakni Qadhi Malikul Adil, Perdana Menteri Orang Kaya Maharaja Seri Maharaja, Orang Kaya Raja Lela Wangsa dan Orang Kaya Laksamana. Qadhi Malikul Adil adalah tokoh Penting era kesultanan Aceh Darussalam.
Dalam Kitab Mabain Wasalatin Taraf berdiri segala Hulubalang yang besar-besar di samping Sultan Pertama Qadhi Malikul Adil, Orang Kaya Maharaja Seri Maharaja Mangkubumi, Orang Kaya Laksamana Seri Perdana Menteri, Orang Kaya Seri Paduka Tuan, Orang Kaya Raja Bendahara dan Orang Kaya Raja Lela. Gelar Orang Kaya Zaman dulu diberikan untuk Para Wazir Kesultanan Aceh Darussalam. Artinya Qadhi Malikul Adil adalah orang pertama dan yang terpenting berdiri disamping Sultan Aceh.
Berdasarkan Inkripsi yang di baca oleh Ludvic Kalus dan Claude Guillot tertulis nama tokoh :"Makam Ini adalah Makam Qadhi Al Qudah Qadhi Malikul Adil Maulana Syamsudin semoga Allah memberinya ampunan-Nya yang sempurna".
kemudian pada pasangan nisan Qadhi Malikul Adil tertulis Surat Ali Imran ayat 18 شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًا ۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ yang artinya:"Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu" langsung terputus dilanjutkan dengan Surat Al An'am Ayat 95 bagian akhir ayat :"ذٰلِكُمُ اللّٰهُ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ artinya Itulah (kekuasaan) Allah. Maka, bagaimana kamu dapat dipalingkan?". menarik melihat bahwa Inkripsi di nisan adalah awal surat Ali Imran ayat 18 sedangkan Inkripsi yang lain bagian akhir ayat 95 dari surat Al An'am.
penulisan Inkripsi surat Ali Imran ayat 18 di nisan bisa dimaknai menunjukkan bahwa Qadhi Malikul Adil Adalah tokoh yang menegakkan keadilan sesuai hukum dari Allah. sedangkan akhir surat An'am Ayat 95 adalah menandakan bahwa Qadhi Malikul Adil tidak berpaling dari keadilan dan melaksanakan hukum Allah sesuai syariat sebagai pengakuan terhadap kekuasaan Allah. Penulisan Inkripsi di Nisan Qadhi Al Qudah Qadhi Malikul Adil yang penuh makna yang sangat mengagumkan.
Disamping nisan Qadhi Malikul Adil juga ada Makam Nisan Putri dari Qadhi Malikul Adil dengan Inkripsi dan gelar yang cukup banyak yang sangat mengagumkan. Begini kira-kira bunyi Inkripsinya :"Hazal Maqbarah ini adalah makam tempat singgahnya wanita yang Bersih, yang diberkati, berbudi luhur, terhormat, penuh belas kasih, terarah dengan baik, (putri) Hamza [?] Fu'âd (Quwwâd?), qâdî qudât (hakim agung) kaum Muslim… terhadap keseluruhan manusia,... (?), yang sangat terhormat, penuh dengan pahala. (Ini tentang?) tun… , putri Qadi Malik al-'Âdil. Ia wafat pada hari Kamis, 22 Syawal tahun 985/2 Januari 1578."
dari Inkripsi tokoh Putri Qadhi Malikul Adil wafat pada 2 Januari 1578 M zaman Sultan Ali Riayat Syah (1571-1579 Bin Sultan Alaidin Al Kahhar (1539-1571 M). pujian yang cukup panjang dan Inkripsi di nisan menunjukkan beliau tokoh besar yang sangat di hormati didalam kesultanan Aceh Darussalam. Pada Zaman Sultan Ali Riayat Syah Aceh sedang giat-giatnya melawan Portugis di Malaka.
Juga terdapat tokoh yang bernama Ahmad Bin Syamsullah ? nama Syamsullah nampaknya adalah nama gelar atau laqab. begini bunyi Inkripsinya di Nisan : "Telah wafat… yang patut dikasihani, bermarga… Ahmad (putra?) Syams allâh [?], pada tanggal 4 bulan Ramadan [?] tahun 1002 H/ 24 Mei 1594 M - semoga Allah mengampuni segala dosanya… pada Hari Pembalasan". Tokoh ini wafat pada Zaman Sultan Alaidin Sayyidil Al Mukammil (1589-1604 M) yang merupakan era kemakmuran Kerajaan Aceh Darussalam.
kemudian ada tokoh yang bernama Suri yang awalnya tidak terbaca apakah itu kata permaisuri. Yang merupakan permaisuri kerajaan masih tanda tanya. begini Bunyi Inkripsi di Nisan :"Makam ini adalah makam tempat Sûrî, putri Syekh Fu'âd [Quwwâd?] singgah - semoga Allah mengampuni segala dosanya dan melimpahkan rahmat-Nya di makamnya! Demi rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dari Yang Maha Pengasih!
Kemudian ada nisan satu lagi yang Inkripsinya berbunyi :"Inilah tanda [?] dari orang yang patut dikasihani, putri [?] dari yang bernama [?]... Malik al-'Âdil - semoga Allah menutupinya dengan ampunan-Nya!.
"Dari pembacaan Inkripsi terdapat 5 nama Tokoh penting kerajaan di Kompleks di Makam Qadhi Al Qudah Qadhi Malikul Adil Syamsuddin. Makam ini merupakan makam penting era kesultanan Aceh Darussalam yang harus dijaga bersama-sama". Terang Muammar Al Farisi.
"Sejarah Aceh masihlah sangat luas. yang sudah diteliti para peneliti asing dan lokal masihlah sangat sedikit. Masih banyak sekali nisan bertebaran yang belum diteliti yang banyak tersebar di Aceh dan butuh langkah penyelamatan semua pihak. langkah penyelamatan sejarah akan membuka pemahaman terhadap masa lalu dan koneksi terhadap masa kini. Peradaban Aceh adalah peradaban Islam di Asia Tenggara yang terjaga sebagai bagian sejarah perkembangan Dunia dari masa ke masa". Tutup Muammar Al Farisi.[]