SABANGINFO.COM, MALAYSIA - Kabar membanggakan datang dari tanah paling barat Indonesia. Dek Rina, mahasiswi jurusan Fisika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala, berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang berlangsung pada 28–31 Mei di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia (31/05/2025).
Ia sukses meraih medali emas, mengungguli inovator dari 19 negara.
Lahir dan besar di Sabang, Dek Rina membawa semangat kepulauan paling ujung Nusantara dalam karya inovatifnya. Produk yang ia usung adalah Densitymeter Patchouli Oil, sebuah alat deteksi keaslian minyak nilam (patchouli oil) yang telah terintegrasi dengan teknologi IoT (Internet of Things). Alat ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi maraknya pemalsuan minyak nilam, komoditas unggulan dari Aceh yang sangat bernilai di pasar global.
Prestasi ini tidak datang begitu saja. Selama satu bulan penuh, mulai 6 Mei hingga 3 Juni 2025, Dek Rina mengikuti program Research Attachment di International Islamic University Malaysia (IIUM). Di sana, ia mengembangkan dan menyempurnakan alat deteksinya bersama peneliti-peneliti internasional. Perpaduan riset mendalam, teknologi mutakhir, serta kepedulian terhadap komoditas lokal menjadi kunci keberhasilan inovasi tersebut.
“Alhamdulillah menorehkan prestasi ini tidak terlepas dari do’a orangtua, serta pulau tercinta Sabang, dan Indonesia. Semoga bermanfaat dan berkah bagi semuanya,” ujar Dek Rina dengan penuh haru.
Kemenangan Dek Rina menjadi simbol bahwa dari ujung barat Indonesia, lahir talenta-talenta luar biasa yang siap bersaing di tingkat global. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lain untuk terus berinovasi dan mencintai kekayaan alam Indonesia.[]