SABANGINFO.COM, ACEH BESAR– Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) berkolaborasi dengan Rumah Baca Lentera Habibi, menggelar sosialisasi bertema “Petualangan Anak Sehat: Tolak Rokok Sejak Dini” Pada Sabtu 21 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Tur Edukasi GEN-A 1.0 dan diikuti oleh sekitar 22 anak, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang menyenangkan dan mendalam kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, terutama dari bahaya rokok.
Sosialisasi ini dirancang untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan mengenai dampak buruk rokok dan cara menanggapi tekanan atau ajakan merokok dari lingkungan sekitar. Kegiatan berlangsung interaktif, dimulai dengan icebreaking untuk menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan, dilanjutkan dengan sesi membaca buku bersama tentang hidup sehat. Sebelum masuk ke sesi utama, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka.
Pada sesi utama, materi disampaikan oleh Relawan GEN-A, Arvina Nuraini dan Pauza Zulfi Aqila. Keduanya menyampaikan edukasi mengenai bahaya asap rokok bagi kesehatan paru-paru dan dampak merokok terhadap pertumbuhan anak. Mereka menjelaskan bahwa merokok pada anak-anak sangat berbahaya karena dapat mengganggu perkembangan organ vital seperti paru-paru dan otak. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif melalui dongeng “Kisah Budi Anak Hebat” yang berisi tentang bagaimana menolak ajakan merokok membuat anak-anak lebih mudah memahami dan antusias menyimak.
Pauza Zulfi Aqila juga menjelaskan tentang zat berbahaya dalam “Zat beracun dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, menghambat penyerapan oksigen dan nutrisi penting, sehingga pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif anak bisa terhambat” ungkap nya
Selanjutnya, anak-anak mengikuti permainan edukatif berupa tanya jawab seputar bahaya merokok. Peserta yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembagian bingkisan kepada seluruh peserta.
Fenomena merokok di usia anak-anak kian mengkhawatirkan akibat kemudahan akses dan pengaruh lingkungan. Padahal, merokok sejak dini dapat merusak organ vital, menghambat pertumbuhan, serta meningkatkan risiko penyakit kronis. Untuk itu, GEN-A menekankan pentingnya peran orang tua, pendidik, dan komunitas dalam memberikan edukasi serta menciptakan lingkungan yang mendukung anak untuk hidup sehat tanpa rokok.
Hafidhul Ihsan, Ketua Panitia, mengungkapkan harapannya setelah kegiatan ini. “Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memahami bahaya rokok secara menyeluruh, sehingga mereka mampu menjaga diri, menjauhi rokok, dan menolak segala bentuk ajakan merokok sejak dini,” ujar Ihsan.
Sementara itu Ibu Mutia selaku pengurus Rumah Baca Lentera Habibi, mengapresiasi kegiatan GEN-A. “Alhamdulillah, kami sangat senang dan merasa terbantu atas edukasi yang adik-adik berikan. Apalagi saat ini masih banyak anak-anak yang merokok, sehingga edukasi seperti ini sangat penting dilakukan untuk membentuk karakter dan memberikan pengetahuan pada anak-anak,” ujarnya.
Alif, salah satu peserta berusia 15 tahun, juga menyampaikan antusiasmenya. “Acara ini sangat menyenangkan. Sekarang saya tahu rokok itu berbahaya untuk paru-paru, dan saya tidak mau merokok. Saya juga mau bilang ke teman-teman supaya tidak merokok,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, kegiatan ini diharapkan mampu mencetak “Pahlawan Tanpa Rokok” dari kalangan anak-anak, yang akan menyebarkan pesan kesehatan ke lingkungan sekitar mereka. Edukasi kesehatan ini merupakan bagian dari rangkaian Tur Edukasi GEN-A 1.0, berkolaborasi dengan Rumah Baca Lentera Habibi yang berperan aktif dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan.
Direktur Eksekutif GEN-A, dr. Imam Maulana, menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen GEN-A untuk membentuk generasi muda yang sadar dan peduli terhadap kesehatan sejak dini.
“Edukasi tidak harus membosankan. Ketika anak-anak merasa senang, maka pesan akan lebih mudah diterima dan diingat. Kami ingin anak-anak Aceh tumbuh sehat, kritis, dan berani menolak hal-hal yang membahayakan masa depan mereka,” tuturnya.[]