SABANGINFO.COM, Banda Aceh — Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Syiah Kuala (USK), Najwa Mifthahul Jannah, berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tingkat Fakultas Keperawatan USK tahun 2025. Kompetisi ini digelar pada 2 Mei 2025 di Banda Aceh.
Najwa tampil memukau dengan mempresentasikan program inovatif bertajuk Mental Health Resilience Program: Penguatan Ketangguhan Psikologis Pascabencana melalui Pendekatan Psychological First Aid (PFA) dan Planetary Health Berbasis SDGs 3, 13, dan 15. Program ini dirancang untuk meningkatkan ketangguhan mental masyarakat terdampak bencana dengan mengintegrasikan pendekatan pertolongan psikologis pertama (PFA) dan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan.
Najwa mengatakan, program ini lahir dari keprihatinannya terhadap dampak psikologis yang kerap dialami korban bencana, khususnya di Aceh yang merupakan daerah rawan gempa dan tsunami. “Saya ingin masyarakat bukan hanya pulih secara fisik, tetapi juga memiliki ketangguhan mental untuk bangkit pascabencana,” ujarnya, usai pengumuman pemenang.
Selain aktif di kampus, Najwa juga dikenal sebagai anggota Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), sebuah organisasi pemuda yang bergerak salah satunya pada isu kesehatan mental dan lingkungan. Melalui GEN-A, Najwa menjadi fasilitator dalam program pelatihan Psychological First Aid bagi guru-guru sekolah dan dayah di Aceh. Pengalaman lapangan ini semakin mengasah kemampuannya untuk memahami kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat gagasan inovatif yang ia bawa dalam kompetisi.
Direktur Eksekutif GEN-A, Imam Maulana, juga menyampaikan apresiasi atas capaian Najwa. “Sejak awal, Najwa selalu menunjukkan ketulusan dalam bekerja di lapangan. Kami bangga salah satu fasilitator terbaik kami bisa membawa isu ini ke tingkat akademik dan menunjukkan bahwa anak muda bisa berkontribusi nyata untuk masyarakat,” katanya.
Selama kompetisi, Najwa memaparkan ide inovatifnya dalam bahasa Inggris, sekaligus menjawab sejumlah pertanyaan kritis dari dewan juri. Meski sempat merasa gugup, ia berhasil menunjukkan penguasaan materi dan ketenangan dalam berdiskusi.
“Presentasi dalam bahasa Inggris tentu menantang, tetapi saya berusaha fokus pada pesan utama: pentingnya memadukan aspek kesehatan mental dengan keberlanjutan lingkungan,” kata Najwa.
Keberhasilan ini membuka jalan bagi Najwa untuk melaju ke tingkat universitas, mewakili Fakultas Keperawatan dalam PILMAPRES USK. Najwa berharap, gagasan yang ia bawa dapat diaplikasikan lebih luas, terutama di daerah-daerah yang rentan bencana.
“Saya berterima kasih kepada guru-guru, teman-teman, dan keluarga yang selalu mendukung. Semoga ke depan, saya bisa membawa perubahan positif, khususnya bagi kesehatan mental masyarakat Aceh,” tutur Najwa.
Sebagai catatan, Planetary Health merupakan konsep yang menekankan hubungan erat antara kesehatan manusia dengan kondisi ekosistem bumi. Perubahan iklim, polusi, dan degradasi lingkungan berdampak langsung pada kesehatan manusia, termasuk munculnya penyakit baru, krisis pangan, hingga meningkatnya risiko bencana alam. Pendekatan ini mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menjaga kesehatan manusia sekaligus melindungi planet sebagai satu kesatuan.
Sementara itu, Psychological First Aid (PFA) adalah pendekatan praktis yang digunakan untuk memberikan dukungan awal kepada individu yang mengalami tekanan akibat krisis atau bencana. PFA membantu mencegah gangguan psikologis jangka panjang dengan cara menenangkan, menilai kebutuhan, serta menghubungkan penyintas dengan bantuan lebih lanjut. Metode ini semakin banyak digunakan di berbagai negara untuk memperkuat pemulihan psikososial pascabencana.
PILMAPRES merupakan ajang tahunan yang digelar untuk menjaring mahasiswa berprestasi dari berbagai fakultas di USK. Selain aspek akademik, ajang ini juga menilai kemampuan komunikasi, kepemimpinan, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.[]