Tim SILA Ziarah ke makam Sultan Ibrahim Mansur Syah

SABANGINFO.COM, Banda Aceh - Tim Sila pada berziarah ke kompleks Makam Sultan Mansur Syah (1857-1870 M) di kandang Meuh Baperis Banda Aceh. Ziarah dilakukan pada hari Minggu 11 Mei 2025.

Kandang Meuh atau Kompleks Makam Di Bangun oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1630 M) disebut Kandang Meuh karena nisan Sultan Iskandar Muda menggunakan Emas dan permata sebagai lambang kemakmuran kesultanan Aceh yang membuat Imperialisme Barat terkejut. 

Pada Zaman Sultan Iskandar Muda hampir semua senjata berhias emas ini dilakukan bukan untuk kesombongan tapi memperlihatkan kekuatan Kesultanan Islam Aceh dihadapan Imperialisme Barat. 

Tim bergerak dari menuju lokasi sampai kawasan Kuta alam. kemudian menuju kawasan Baperis setelah melewati Museum Aceh lewat sedikit memilih belok kiri menuju makam Sultan Iskandar Muda dan Sultan Ibrahim Mansur Syah. Kompleks Makam Bersampingan dengan Museum Rumoh Aceh.

Sultan Ibrahim Mansur Syah adalah seorang Sultan Besar Aceh yang berhasil memajukan kesultanan Aceh ditengah ancaman Imperialisme Barat yang semakin menguat menguasai Nusantara. Sultan Mansur Syah juga membuat perjanjian perdamaian dengan Belanda sehingga Belanda tidak berani berkutik. 

Sultan Mansur Syah adalah Sultan yang alim dan salih. beliau yang membangun Dayah dan mesjid dan meminta Amandemen Qanun Meukuta Alam. yang kemudian disusun oleh Keureukon Katibul Muluk Teungku Di Mulek sehingga terkenal dengan nama Qanun Meukuta Alam Di Meulek. 

Sultan Juga memperkuat perdagangan sehingga saat itu Aceh kaya sekali menghasilkan 500 juta dolar spanyol dalam setahun. sultan juga membina hubungan dengan Sultan Abdul Majid Turki dan juga memperkuat hubungan diplomatik dengan negara eropa dan negara di dunia. Sultan Mansur Syah amat ditakuti Belanda karena Rakyat Aceh dan panglima perang amat setia kepada Sultan. 

Sultan juga berencana merebut kembali wilayah Aceh sampai Pariaman. dan memperkuat Militer kesultanan Aceh Darussalam. malah Sultan bercita-cita agar bendera kesultanan Aceh dapat berkibar di Batavia dan mengusir Belanda dari Nusantara. Ditengah pembangunan Kesultanan Aceh Sultan Ibrahim Mansur Syah wafat 1870 M dan dikenal dengan gelar Meureuhom Baro.[]