SABANGINFO.COM, BANDA ACEH — Sebanyak 15 relawan dari Swarna Community mengikuti kegiatan edukatif bertema “Satu Lipatan, Satu Cerita” di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bukesra Aceh, Rabu (22/5/2025).
Dalam kegiatan bertajuk EduFun tersebut, para relawan diajak belajar langsung bahasa isyarat dari siswa tunarungu, serta berkreasi membuat origami bersama siswa penyandang disabilitas lainnya.
Kegiatan diikuti oleh 15 siswa tunarungu, 20 siswa tunagrahita, dan dua siswa tunanetra dari jenjang SMP dan SMA. Mereka terlibat aktif dalam dua sesi utama, yakni belajar bahasa isyarat dasar dan membuat origami.
Dalam sesi pertama, siswa SLB bertindak sebagai tutor yang mengenalkan bahasa isyarat kepada para relawan. Pendekatan ini tidak hanya mendorong interaksi dua arah, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri siswa. Relawan terlihat antusias mengikuti gerakan demi gerakan yang diajarkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi membuat origami dari kertas warna-warni. Para siswa dan relawan melipat kertas menjadi bentuk burung, ikan, bintang, kepala kucing, hingga hati. Setelah itu, dilakukan sesi tukar-menukar hasil karya sebagai simbol penghargaan terhadap kreativitas masing-masing peserta.
Sesi ini menjadi ruang inklusif yang mempertemukan komunikasi verbal dan nonverbal, serta mempererat hubungan emosional antarpeserta.
“Kegiatan dari Swarna Community sangat bagus dan bermakna bagi anak-anak kami. Meski masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, kegiatan ini patut diapresiasi,” ujar Nila Tiana, S.Psi., guru kesiswaan SLB Bukesra Aceh.
Swarna Community merupakan organisasi sosial yang bergerak dalam pemberdayaan anak, remaja, dan perempuan di Aceh. Komunitas ini secara rutin menggelar kegiatan edukatif dan kreatif, termasuk program EduFun yang kini memasuki pelaksanaan ketiga.
Ketua panitia kegiatan, Siti Azkiya Rahmadina, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun ruang belajar yang menyenangkan dan saling menguatkan. “Kami berharap ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang bersama SLB Bukesra,” ujarnya.
Menurut relawan bernama Bunga, kegiatan EduFun memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus membentuk empati sosial. “Kita belajar memahami dunia teman-teman disabilitas, sekaligus bermain dan menciptakan karya bersama,” katanya.
Pendiri Swarna Community, Syarifah Nuuru Ghina dan Diva Aulia, menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah serta seluruh relawan. “Kami berharap setiap kegiatan seperti ini dapat terus membuka ruang baru bagi pendidikan inklusif yang berdaya dan menyenangkan,” ujar Syarifah.[]