11 Tahun Membangun SDM Sabang, STIS Al-Aziziyah Sebuah Tantangan Adab dan Kepedulian

  Oleh: Azizah, Penulis adalah Mahasiswi Prodi Hukum Ekonomi Syariah STIS Al-Aziziyah Sabang


SEJAK didirikan Kampus Sarjana Pertama di Ujung Barat Indonesia pada 05 Mei 2014,  STIS Al-Aziziyah Sabang telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di Sabang selama 11 tahun terakhir. 

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Aziziyah Sabang  ini telah mencetak lulusan berkualitas dan memberikan akses pendidikan yang lebih merata. Namun, di tengah upaya mulia ini, muncul pertanyaan kritis: Apakah pendidikan dan pembangunan SDM di Sabang telah diiringi dengan peningkatan adab dan kepedulian?


Menyentuh Hati, Bukan Sekedar Berbagi Ilmu

 
 Zaman yang penuh tantangan kepedulian ini, Namun para Pengurus Kampus STIS Al-Aziziyah Sabang terus menunjukan sikap dan ide gagasan yang mulia yaitu mengratiskan biaya Pendidikan bagi Anak yatim dan mengurangi biaya Pendidikan 50 persen bagi orang tua yang kurang mampu.

Program ini, memberi manfaat dan kesempatan bagi saya untuk meraih cita-cita yang tertunda yang sempat setahun tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena faktor biaya dan orang tua yang telah meninggal dunia baik ayah dan ibu (Anak yatim piatu).

 Saat saya masuk kuliah di STIS Al-Aziziyah Sabang, banyak pengetahuan Agama dan hukum yang didapatkan dan yang paling menyentuh hati para Dosennya terus membina karakter mahasiswa untuk peduli, berbagi dan aksi sosial kepada mahasiswa dan masyarakat di sabang.

Bagaimanapun kondisinya, kita tetap peduli dan berbagi antar sesama.kata-kata ini yang menjadi dasar semangat saya terus belajar yang dapat bermanfaat serta menyentuh hati para mahasiswa dan masyarakat.

 
Meskipun STIS Al-Aziziyah telah berhasil dalam melahirkan lulusan yang kompeten, penting untuk merenungkan apakah pendidikan yang diberikan telah mampu menumbuhkan adab dan kepedulian yang sejati.  Adab, yang meliputi sopan santun, etika, dan moral, merupakan pondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Kepedulian terhadap sesama, lingkungan, dan bangsa juga menjadi nilai penting yang harus ditanamkan dalam proses pendidikan.


Tantangan Adab dan Kepedulian

 
Pertanyaan tentang adab dan kepedulian ini menjadi relevan mengingat berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Sabang.  Kemajuan teknologi dan arus informasi yang deras dapat mengikis nilai-nilai luhur dan menggeser fokus dari pembangunan karakter.  Jika pendidikan hanya berfokus pada aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek moral dan spiritual, maka potensi munculnya perilaku tidak beradab dan kurang peduli terhadap sesama akan semakin besar.

Para pengurus STIS Al-Aziziyah mayoritas bukan terlahir di sabang dan menetap di sabang, namun kepeduliannya terhadap pendidikan sabang sangat di ajungkan jempol. tidak cukup membuka perguruan tinggi namun juga membuka Dayah yang berada di Komplek yang sama.

 Saya meyakini, Para Guru-guru saya berlayar ke sabang demi mencerdaskan anak bangsa banyak biaya yang dikeluarkan bahkan rela berhutang untuk bisa ke sabang.

Kepedulian inilah yang bagi saya adalah orang - orang mulia dan hebat, karena pada zaman sekarang perilaku seperti itu sudah langka dan mayoritas adalah mencari kekayaan dan finansial.  Semoga ke depan, saya bisa mengikuti jejak para guru-guru saya sebagai sang Pencerah di Ujung Barat Indonesia.

Membangun SDM Berakhlak Mulia
 
STIS Al-Aziziyah memiliki peran penting dalam menjawab tantangan ini.  Mereka dapat mengintegrasikan nilai-nilai adab dan kepedulian dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.  Pembinaan karakter, program pengabdian masyarakat, dan kegiatan sosial dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian di kalangan mahasiswa.
 
STIS Al-Aziziyah telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam membangun SDM Sabang.  Namun, tantangan yang dihadapi tidak hanya sebatas meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.  Penting untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia, penuh adab, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. 

 Dengan demikian, pembangunan SDM di Sabang akan menghasilkan perubahan yang lebih bermakna dan berkelanjutan dalam mewujudkan generasi yang cerdas, Berbudaya dan berakhlak Mulia.

Selamat Ulang Tahun Almamater kami yang Ke 11, Semoga semakin Istiqamah, bermanfaat dan hebat di pulau weh ini.[]